Pages

Rabu, 02 Februari 2011

tentang saya_freestylewriting^^

Assalaamu’alaikuum!
Baiklah, kalian mesti rela(terlalu terpaksa) membaca tulisan-tulisanku lagi. Bukannya kenapa sih, hanya saja.... Aku senang...!!! ^o^terima kasih, terima kasih, terima kasih(dengan gaya pangeran charles lagi jalan di karpet merah<emang gitu yak?>)
Ok, jangan basa-basi dan ini memang bukan basa-basi. Kali ini i mau cerita nih, gak jauh-jauh sih... Cuma sekilas tentang masa kecilku(ceileee). Yap, masa kecil. Sebelumnya, i mo tanya nih, kalian pada pernah punya mimpi masa kecil gak??? Ya..minimal mimpi bisa beli kelereng(lho?!). Kalo gak ada, waaaah brarti gak p’nah bobo’. Hehe kidding. Maksudnya, kalo gak pernah punya mimpi, berarti masa kecilnya kudu diulang deh. Hehe, kidding lagi. Ok, mari kita berserius ria.
Waktu kecil nih, i mimpinya (tada!!!) Mo jadi astronot. Hah?!. Iya, i mimpi mo jadi penyusul mas neil armstrong. Dan tau gak, waktu kecil tuh, aku selalu menghapal n mempelajari segala hal yang berbau astronomi. Pokoke, dari pagi ampe pagi lagi(bo’ong banget), aku rela melototin buku astronomi. Noh, di lemari yang berdiri rapi di sudut rumah di kampung kecilku(lebay yak =3) buaanyak buanget buku astronomi, kimia, n bahasa inggeris. Ckckck, kalo gak salah, waktu itu aku masih berumur 5 tahunan. Yap masih seuprit banget. Aku seneng ngebongkar buku-buku kakakku. Dan menemukan buku kimia, kalo gak salah...judulnya “mengenal larutan elektrolit”. Langsung deh ta’ buka-buka, dan apa yang terjadi!, tak lama setelah itu, kepalaku puyeng n keringat dingin meluncur!!! Fiuuh. Kasihan anak orang. Oh iya, kalo gak salah, aku baru pinter baca tuh sejak umur kurang dari 4 tahun. And buku favoritku... Semuanya! Aku suka semuanya!Termasuk buku larutan itu. Seingatku, aku jadi phobia sama buku itu, n aku menyimpannya sambil menepuk-nepuknya, “nanti ya, tunggu waktunya, aku akan membacamu!”
Okeh, kembali ke laptop.
Waktu ntu, aku mengoleksi banyak buku astronomi. Sampai-sampai aku hampir hapal semua nama tokohnya. Dan yang paling aku senangi sampai sekarang tuh...hm, Yuri Gagarin. Oya, aku juga paling senang teriak-teriak di depan tipi kalo pas acara “Who wants to be a millionaire”. Wuiih...seolah-olah aku yang duduk di situ.

Okeh, kita pindah topik.
Aku akan cerita semua tentang aku sejak lahir sampai sekarang. Aku adalah seorang gadis periang yang seneng nyanyi, loncat-loncat, n lari ke sana kemari. Aku senang berteman dengan siapa saja, aku senang bermain sampai jauh, sampai-sampai kakakku mesti nyari ke mana-mana. Hehe (maap yak Kakakku yg paling tampan). Aku anak ketiga dari tiga bersaudara, tapi formalnya, aku anak kedua dari dua bersaudara. (maksudnya???). Aku punya kakak cowok, ganteng banget, tapi beliau gak panjang umur. Dan...tinggallah aku dan kakak keduaku, cowok juga. Jadilah kakakku itu yang paling ganteng. Hm, lanjut! Waktu kecil aku senang main masak-masakan, saras-saras-an(inget pilem jadul itu kan??Kan??), rumah-rumahan, n sekolah-sekolahan, sebenernya masih banyak, tp aku ingetnya cm ini. Yg paling berkesan itu, sekolah-sekolahan! Yap, aku yg jadi gurunya. Aku males banget ma temen-temen aku kalo dikasi penjumlahan aja gak ngerti. Huf!.  Jadi deh, aku sering jadi guru yang sepihak. Aku lebih seneng sama muridku yang gampang ngerti. Kalo main saras-sarasan, pasti aku yang jadi sarasnya. Yah, intinya, dari masa kecilku, akulah yang paling egois, paling mau berkuasa. Hahha!(jangan dicontoh yak!)
Bidanku(tanteku sendiri), sering bilang kalo aku anak yang kecerdasannya di atas rata-rata anak di daerah itu. Yap...terbukti sih (sombong buanget!). Aku pinter baca dari usia 4 tahunan, aku bisa membaca buku-buku ringan. Aku juga sudah bisa menghitung sederhana n menggambar. Apalagi nyanyi! Aku hapal banyak lagu, bahkan jadi biduan tanteku! Aku disuruh nyanyi mulu sih...! Dan yang paling menyenangkan, aku disukai semua orang, aku bebas tanpa beban n aku merasa hidupku sempurna. Yeah!
Semua berjalan dengan ceria, menyenangkan, dan indah. Sampai suatu waktu...aku mulai “merasa aneh”.
Banyak hal ganjil dalam hidupku, salah satunya, aku tidak merasakan keceriaan bercanda dengan kakakku. Aku “kehilangan” dia. Saat lulus SMA, dia sudah merantau. Dan aku merasa kesepian, seorang diri. Aku pun tidak pernah merasakan kasih sayang kakek nenek, yah, aku hampir tidak pernah bertemu mereka hingga mereka kembali kepada-Nya. Dan...yang paling melukai perasaan, aku melihat orangtuaku tak pernah akur. Dan juga...perekonomian keluargaku memburuk, bahkan terpuruk! Aku tidak bisa menceritakan lebih mendalam keadaan yang beberapa kali menimpa keluargaku ini, sebab semuanya terlalu berat, sedangkan menceritakannya berarti mengingatnya, dan hal itu akan membuatku mengenangnya, lalu menangis. Pastinya aku tidak ingin mengenang-ngenangnya lagi.
Sejak saat itulah ibuku mulai bekerja sebagai penjahit. Dan...kata-katanya saat itu, yang selalu ditanyakan padaku, “nak...kau tidak malu kan punya ibu tukang jahit?”, aku selalu menjawab dengan semangat(sebagaimana semangat anak usia 5 tahunan) “tidak Ibu!”, singkat plus senyum.lalu ibu akan memelukku. Erat sekali.
Aku kemudian masuk ke salah satu sekolah dasar yang tak jauh dari rumahku, yang mana terpampang di gerbang mungilnya, SD 82 Mannagae. Sebenarnya aku masih belum boleh masuk SD, karena usiaku masih 5 tahun, sedangkan di kampungku mesti tujuh tahun biar bisa masuk SD. Tapi aku diikutkan saja. Dan di sana aku kembali jadi juaranya. Awalnya sih aku juara 2, dikalahkan oleh Aidil Akbar, salah seorang kawan sekampungku. Tapi, itu Cuma di caturwulan pertama! Untuk selanjutnya, aku yang jadi juaranya! Hehehe, rangking satu terus menerus sampai kelas 6. Aku selalu dapat beasiswa yang menutupi BP3-ku, dan akhirnya aku menjadi lulusan terbaik di SD ku. Hehehe(lagi). Trus...aku masuk SMPN 1 LILIRILAU, di sana aku terpengaruh pergaulan, aku ikut hidup happy-happy teman-teman. Dan...prestasiku menurun, tapi aku masuk kelas khusus meskipun aku dapat rangkingnya dengan urutan 10, 6, 4,2, 2,2 . Tapi yang menjadi hadiah berharga saat itu adalah aku dapet peringkat 30 nasional dari lomba bahasa Inggris tertulis, yang kebetulan saat itu sekolahku diikutsertakan. Dan...aku lagi-lagi berada di antara lulusan-lulusan terbaik! Aku juga msih ingat, wali kelasku, Ibu hasna, merekomendasikanku agar melanjutkan ke SMA Tauladan yang juga bertaraf internasional, SMA Negeri 2 Tinggi Moncong(Malino). Tapi, aku melanjutkan ke SMA Negeri 1 Watansoppeng. Di sana juga banyak cerita! Happy juga, tapi sedih juga, hiks hiks.
Okeh, silahkan di simak,
Aku masuk menjadi peserta pelajar berpakaian putih abu-abu, yang culun. Hehe. Agak tomboy, dan merasa sok pinter. Tapi...lagi-lagi aku jadi murid kesayangan. Meskipun saat semester 1 aku dapat peringkat 2, tapi selanjutnya aku dapat peringkat satu kelas...dan peringkat umum 5, 2, 1 dan berakhir dengan juara umum satu! ^^, aku dapat beasiswa salah satu bank ternama di Indonesia serta beasiswa karena aku salah satu siswa kelas khusus di SMA tersebut. Waktu itu aku juga dapat tawaran kelas khusus LPMP di Makassar, tapi orang tua kurang menyetujui, jadinya aku kelas khusus di sekolah saja. Yang paling berkesan waktu itu yakni, saat pak Harimi, guru bahasa Inggrisku, menjadi penyalur hidayah hingga aku berjilbab...tepat saat aku kelas X semester dua...
oya, aku juga direkomendasikan ikut beasiswa untuk UNHAS, tapi ini adalah penyesalan...aku tidak mempedulikannya, aku menyia-nyiakannya... maafkan aku ya Kak Awal telah merepotkanmu. satu lagi yg kusia-siakan, yakni bimbel gratis Gadjahmada, yak, aku lolos seleksi tapi aku nda ikut.
Di antara siswa-siswi yang mengajariku makna kompetisi, dari kelas 1 SD hingga XII SMA yakni,
SD       : Aidil Akbar
SMP     : Andi’ Ayu Fitriana, Andi’ Erni, Hendri Soevandi, Rusdianto
SMA    : kelas X ;Ummul Khaer Luqman, Ridwansyah,
            kelas XI-XII; Waliana Mappa, Umrah Fajrin, Hasnaeni, Reskiyana, Adnani Yuni, Nur   Ani, Fitriani, Yulansari Oktaviana, Apriyani, Musniati, Hasriadi Hasbullah dan...Sri    Yuliani^^
kalian manusia cerdas!

dan....! sekarang aku di UNJ!!! Jauh dari kalian!, hiks...
oyah, ada banyak kisah sedih juga, tapi aku nda nulis sekarang soal’a aku nda mau mengenangnya.


 bersambung...

0 komentar:

Posting Komentar